DOSEN : Rahmita Hapsari
NAMA : Tassia Donna
NPM : 1B115184
KELAS : 5KA50
TUGAS SOFTKILS
JELASKAN
BAGAIMANA PERKEMBANGAN PENDUDUK DI DAERAH KALIAN MASING-MASING ??
Jawab:
Bagian selatan wilayah Kabupaten Purworejo merupakan dataran rendah. Bagian
utara berupa pegunungan, bagian dari Pegunungan
Serayu. Di perbatasan dengan DIY,
membujur Pegunungan Menoreh.
Purworejo berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa. Kabupaten ini juga
dilintasi jalur kereta api, dengan stasiun terbesarnya di Kutoarjo.
Kabupaten Purworejo terdiri atas 16 kecamatan,
yang dibagi lagi atas sejumlah 469 desa dan 25 kelurahan.
Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Purworejo.
Aktivitas
ekonomi kabupaten ini bergantung pada sektor pertanian,
di antaranya padi, jagung, ubi kayu dan hasil palawija lain. Sentra tanaman
padi di Kecamatan Ngombol, Purwodadi dan Banyuurip. Jagung terutama dihasilkan
di Kecamatan Bruno. Ubi kayu sebagian besar dihasilkan di Kecamatan Pituruh.
Sentra produksi di Kecamatan Kaligesing, Loano dan Bener. Konsumen tanaman
empon-empon adalah perajin jamu gendong, pengusaha industri jamu jawa dan rumah
makan. Sekitar 75 pabrik jamu di Jawa Tengah mengandalkan bahan baku dari
kabupaten ini. Demikian juga pengusaha jamu tradisional di Cilacap, seperti
Jaya Guna, Serbuk Sari, Serbuk Manjur dan Cap Tawon Sapi. Pembeli biasanya
mendatangi sekitar lima toko penyedia bahan jamu di Pasar Baledono.
Kecamatan Grabag dikenal sebagai sentra kelapa yang
produksinya selain dimanfaatkan sebagai kelapa sayur, juga diolah menjadi gula
merah dan minyak kelapa serta merupakan pusat penghasil mlinjo yang buahnya
dijadikan makanan kecil, yaitu : emping. Kecamatan Kaligesing, Bener,
Bruno dan Bagelen dikenal sebagai penghasil durian di Kecamatan
Pituruh anda akan menemukan sentra hortikultura/pusat hasil buah, yaitu :
buah pisang, karena di antara pasar yang ada di Purworejo, Pituruh menyumbang
40% pisang dari keseluruhan pisang di Purworejo.Komoditas pisang di pasar
Pituruh dihasilkan dari desa Ngandagan,Kalikotes,Klaigintung,Pamriyan dan
Petuguran
·
PERKEBUNAN
Kelapa
merupakan tanaman perkebunan rakyat sebagai sumber penghasilan kedua setelah
padi bagi sebagian besar petani di Kabupaten Purworejo. Komoditas unggulan
perkebunan yang lain, yaitu : Kopi, Karet, Kakao, Vanili (tanaman tahunan)
dan Tebu serta Nilam (tanaman semusim). Komoditi Tembakau rakyat sebagai usaha
tani komersial, juga telah memberi kontribusi kepada pendapatan negara (Devisa)
dan pendapatan asli daerah (PAD), sehingga pada 2008 dan 2009 Kabupaten
Purworejo mendapat Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT). Upaya pemerintah
pusat dalam pembangunan perkebunan di daerah, telah merintis pengembangan
tanaman jarak pagar yang diharapkan dapat bermanfaat dalam mewujudkan desa mandiri
energi sebagai solusi menanggulangi kelangkaan bahan bakar.
·
PETERNAKAN
Di
bidang peternakan, ternak yang menjadi khas Purworejo adalah kambing peranakan etawa (PE),
yakni kambing dari India yang memiliki
postur tinggi besar. Peternakaan kambing PE terutama di Kecamatan Kaligesing.
Sisanya dari Kecamatan Purworejo, Bruno, dan Kemiri. Di Kecamatan Kaligesing,
kambing itu dikawinkan dengan kambing lokal, sehingga tercipta kambing PE
ras Kaligesing. Bagi sebagian besar peternak di Purworejo, memiliki kambing
ini merupakan kebanggaan tersendiri, ibarat memiliki mobil mewah. Setiap tahun
ribuah kambing dipasarkan ke luar Purworejo, termasuk ke Jawa Timur (Ponorogo,
Kediri, Trenggalek), Sumatera (Bengkulu, Jambi), Riau danKalimantan(Banjarmasin),
bahkan pada 2005 - 2006 pernah ekspor ke Malaysia.
·
PERIKANAN
Di
bidang perikanan, Kabupaten Purworejo memiliki potensi cukup besar, baik
perikanan tangkap yang dilakukan para nelayan pantai laut selatan meliputi
kecamatan Grabag, Ngombol dan Purwodadi. Ada pun komoditasnya seperti ikan
bawal laut, ikan pari, ikan GT, kakap merah dll. Untuk perikanan budidaya
tambak terdapat di desa Jatimalang, Jatikontal dan Gedangan dengan komoditas
udang vaname dan udang galah, sedangkan untuk perikanan budidaya air tawar
meliputi Budidaya Ikan Gurami terdapat di Desa Kaliurip, Sendangsari,
Karangsari (Kecamatan Bener) Desa Penungkulan, Lugosobo dan Pakem (Kecamatan
Gebang) serta Desa Maron dan Mudalrejo (kecamatan Loano). Khusus untuk Desa
Kaliurip, merupakan pusat percontohan budidaya ikan gurami jenis Jepun dan pernah
menjuarai lomba tingkat provinsi Jawa Tengah dan juara harapan II di tingkat
nasional.
Meski
mengalami pasang surut, namun eksistensi budidaya gurami seakan tak pernah
mati. Menurut salah satu tokoh penggiatnya Idi Sunarto mengatakan, bahwa sejak
tahun 1980-an budidaya ikan gurami telah menjadi mata pencarian sekaligus
kebanggaan bagi warga Desa Kaliurip hingga kini.
Pada
tahun 2013, kerjasama desa Sendangsari dan Penungkulan telah mengajukan
penetapan sebagai Kawasan Minapolitan. hal ini dilakukan sebagai langkah
terobosan untuk memajukan sektor perikanan air tawar secara lebih besar dan
lebih modern. sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih banyak bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
·
INDUSTRI
Di
bidang industri, Purworejo memiliki satu industri tekstil di
Kecamatan Banyuurip. Selain tekstil, di kecamatan ini ada dua industri
pengolahan kayu dengan 387 tenaga kerja. Satu industri yang sama dengan 235
tenaga kerja di Kecamatan Bayan. Saat ini hasil industri yang mulai naik daun
adalah pembuatan bola sepak. Industri ini mulai dirintis tahun 2002 di Desa
Kaliboto, Kecamatan Bener, bola sepak bermerek Adiora itu sudah
menembus pasar mancanegara. Meski baru setahun berdiri, pembuatan bola sepak
itu mewarnai kehidupan masyarakat Kecamatan Bener. Di Tahun 2007 berdiri cabang
dari rokok Sampoerna di Kecamatan Bayan yang telah memberi kesempatan kerja relatif
banyak dengan SDM tidak hanya yang berasal dari Kabupaten Purworejo saja,
karena banyak juga tenaga kerja berasal dari luar kabupaten, yaitu : dari
Kabupaten Wonosobo dan Temanggung.
·
PARIWISATA
Dalam bidang pariwisata, purworejo
mengandalkan pantainya di sebelah selatan yang bernama "Pantai
Ketawang", "Pantai Keburuhan (Pasir Puncu), "Pantai
Jatimalang" didukung dengan gua-gua seperti "Gua Selokarang" dan
"Sendang Sono", di Sendang Sono (artinya kolam di bawah pohon sono)
masyarakat mempercayai bahwa mandi di sendang tersebut akan dapat
mempertahankan keremajaan. Gua Seplawan, terdapat di kecamatan Kaligesing. Goa
ini banyak diminati wisatawan karena keindahan goa yang masih asli dan juga
keindahan pemandangan alamnya serta hasil buah durian dan kambing ettawa
sebagai salah satu ciri khas hewan ternak di Kabupaten Purworejo.
Di samping itu, terdapat juga air terjun
"Curug Muncar" dengan ketinggian ± 40m yang terletak di kecamatan
Bruno dengan panorama alam yang masih alami. Gua pencu di
desa Ngandagan merupakan bentuk benteng seperti gua pada
zaman Hindia Belanda, dan pada masa itu gua pencu pernah didatangi oleh
Presiden Sukarno, tapi sekarang sudah tidak terawat karena kurang pedulinya
aparatur pemerintahan desa.
·
TRANSPORTASI
Purworejo terletak di jalur Selatan Jawa
yang menghubungkan Kota Yogyakarta dengan
kota-kota lain di pantai Selatan Jawa. Purworejo dapat ditempuh melalui darat
menggunakan moda transportasi jalan raya dan kereta api.
Stasiun besar di kabupaten ini terletak di Kutoarjo yang
disinggahi kereta api ekonomi jurusan Bandung Kiaracondong - Stasiun Yogyakarta,
Bandung - Madiun dan Purwokerto - Surabaya serta
kereta bisnis seperti Senja Utama
Solo dan Senja Utama
Yogya. Kereta eksekutif yang singgah di
stasiun ini adalah Taksaka II.
Dari stasiun Kutoarjo sendiri juga memberangkatkan kereta api sendiri yaitu Sawunggalih
Utama jurusan Kutoarjo - Jakarta Pasar Senenserta Sawunggalih
Selatan jurusan Kutoarjo - Bandung.
Terminal bis utama di kabupaten ini
terletak di antara Purworejo - Kutoarjo tepatnya di kecamatan Banyuurip.
Sementara itu, Purworejo menghubungkan kota-kota Kebumen di sebelah barat,
Wonosobo di sebelah utara, Magelang di sebelah timur laut, dan kota Wates
(Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta) di sebelah timur. Di sebelah selatan
kota Purworejo dikenal jalan raya yang diyakini sebagai bagian dari proyek
pembangunan jalan raya Trans-Jawa, Anyer-Panarukan, saat pemerintahan Hindia
Belanda berkuasa yang saat ini lebih dikenal dengan jalan Daendels.
Sumber
: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Purworejo
JIKA
DIKAITKAN DENGAN PERKEMBANGAN SAAT INI LALU JIKA DILIHAT DENGAN PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI YANG SEMAKIN MAJU, CERITAKAN KONDISI DI DAERAH INDONESIA YANG MASIH KETERTINGGALAN
IPTEK ??
Jawab
: Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
di indonesia berkembang dari tahun ke tahun sejak indonesia masih dalam
penjajahan Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
pada masa penjajahan dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial
Belanda. Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada persenjataan modern baik
yang ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang diperlihatkan dan digunakan
oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan alat-alat transportasi lainnya.
Teknologi-teknologi tersebut berasal dari negara-negara di Eropa. Kemudian
pemerintah kolonial Belanda menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan di sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara langsung
kepada masyarakat di indonesia.
Perkembangan
ilmu pengetahuan teknologi dari barat di Indonesia membawa dampak bagi kemajuan
negara Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai melakukan pergerkan untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di samping itu penggunaan ilmu pengetahuan
dan teknologi di indonesia juga membawa dampak bagi semangat juang bangsa
Indonesia. Mereka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk
mencari informasi-informasi terkini mengenai keadaan dunia. Oleh karena itu
masyarakat Indonesia benar-benar terbantu dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Pada masa kolonial perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi belum begitu maksimal. Pemerintah koloniallah yang
menjadi penyebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia.
Pemerintah kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan dan
teknologi dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan terhadap
pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan
teknologi. Akibatnya indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara di
sekitarnya. Secara keseluruhan penyebab lain dari ketertinggalan Indonesia
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
· Terbatasnya jumlah orang
Indonesia yang mendapat pendidikan terutama pendidikan tinggi.
·
Masyarakat Indonesia
jarang terlibat langsung dalam pengembangan iptek.
· Pemerintah Belanda dan
perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia untuk melakukan alih teknologi.
·
Minimnya industrialisasi.
·
Kurangnya inovasi
teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia sendiri.
Setelah merdeka, perkembangan ilmu
pengatahuan dan teknologi berkembang pesat di Indonesia. Hal ini didorong
dengan terbukanya akses-akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagi masyarakat di Indonesia. Kemerdekaan menciptakan keadilan dalam mengakses
ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Mereka mempelajari
sedikit demi sedikit di sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk semua kalangan
masyarakat Indonesia. Dengan bekal pengetahuan ini kemudian masyarakat
Indonesia melakukan berbagai inovasi dan eksperimen ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Pembangunan
bidang iptek pada PJPT II merupakan kesinambungan perluasan dari PJPT
·
Menurut GBHN 1993 sasaran
pembangunan ekonomi PJPT II adalah sebagai berikut: Tercapainya kemampuan
nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek yang dibutuhkan
bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, peradaban, ketangguhan, dan daya saing
bangsa.
Terpacunya pembangunan yang berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat ya ng
berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera yang dilandasi nilai-nilai spiritual,
moral dan etik berdasarkan nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Untuk mencapai sasaran tersebut, maka arah
pembangunan iptek adalah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan
pengembangan dan penguasaannya dapat mempercepat proses pembaharuan.
2. Meningkatkan
produktivitas dan efisiensi.
3. Memperluas
lapangan kerja.
4. Meningkatkan
kualitas harkat dan martabat bangsa serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan kebijaksanaan iptek dalam Pelita
VI pada PJPT II ada 5 sektor sebagai berikut :
- Teknik Produksi : Yaitu keseluruhan unsur yang turut berperan dalam kegiatan manusia yang menghasilkan barang dan jasa.
- Sektor Teknologi : Yaitu kemampuan teknologi dan rekayasa yang mendasari kemampuan bangsa Indonesia dalam melakukan inovasi.
- Sektor Ilmu Pengetahuan Terapan : Yaitu Ilmu pengetahun yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
- Sektor Ilmu Pengetahuan Dasar : Yaitu ilmu pengetahuan yang menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam, Sosial, Humaniora, dan mendukung mutu SDM.
- Sektor Kelembagaan Iptek L: Yaitu iptek yang diarahkan untuk meningkatkan SDM agar lebih produktif, kreatif, dan inovatif.
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia setelah merdeka terbagi menjadi dua dekade. Pada dekade
pertama, yaitu tahun 1945-1960, bangsa indonesia mulai mengerti arti teknologi
produksi, walaupun masih dalam tingkat pasif dan penuh ketergantunga pada pihak
luar negeri. Hasil dari pengenalan ilmu pengenalan teknologi untuk pertama kali
yaitu pembangunan pabrik semen di Gresik, pabrik kertas di blabak (Magelang),pabrik
gelas, dan kosmetik di Surabaya di pertengahan dekade 1950an. Pada dekade ke-2
yaitu pada tahun 1976 dengan mendirikan pabrik pesawat terbang di Bandung yang
di beri nama industri pesawat terbang NUR TANIO (IPTN) yang menggunakan
teknologi yang lebih canggih lagi. Teknologi dari pabrik pesawat terbang ini
mengacuh pada teknologi di Jerman.
Ilmu pengetahuan dan teknologi di satu
sisi bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, di sisi lain
menimbulkan dampak negatif. Kemajuan dan Manfaat IPTEK :
1. Limbah
ternak untuk pupuk (kompos).
2. Sampah
dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan memasak, penerangan,
dan tenaga gerak.
3. Dengan
detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang terkontaminasi dengan
memanfaatkan panas matahari/ultraviolet sehingga menghasilkan air yang bersih.
4. Dalam
bidang komunikasi (radio,TV, telephone, handphone, internet) sehingga
penggunaan waktu lebih efisien dan cepat mendapatkan informasi
Rendahnya kemajuan teknologi
di Indonesia terlihat di Indonesia terlihat dari minimnya anggaran pemerintah
untuk riset. Walaupun pada tahun 2010 pemerintah Indonesia telah mengalokasikan
dana sejumlah 1,9 triliun rupiah (sekitar $205 juta) untuk penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata dana ini hanya 0,85 dari
pendapatan domestik bruto (PDB) per tahun. Jika dibandingkan dengan dana riset
di Cina yang berjumlah 2%, Jepang yang berjumlah 3,4%, dan Korea Selatan 4,04%
dari PDB, maka bisa disimpulkan bahwa Indonesia cukup tertinggal jauh. Selain itu, kontribusi ilmu pengetahuan dan
teknologi pada bidang sektor produksi di Indonesia juga masih rendah. Hal ini
dapat terlihat dari kurangnya efisiensi, rendahnya produktivitas, dan minimnya
kandungan teknologi dalam barang ekspor. Ekspor produk manufaktur didominasi
oleh produk dengan teknologi rendah sebanyak 60%.
https://beyarofat.wordpress.com/2014/06/19/perkembangan-dan-kemajuan-teknologi/
http://www.kompasiana.com/vanessams/perkembangan-teknologi-di-indonesia_55547634b67e615e14ba545b
Tidak ada komentar:
Posting Komentar