Sparkly Santa Hat Ice Cream

Senin, 05 November 2012

KORDINASI


KOORDINASI
(Pengertian, Kebutuhan, Masalah dan Teori)

Pengertian Koordinasi 

Koordinasi didefinisikan sebagai proses pengintegrasian ( penyatuan ) tujuan dan kegiatan perusahaan pada satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawan, sebab tanpa koordinasi setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri.

Pedoman Koordinasi
  1. Koordinasi harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap bagian, ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang punya kebutuhan dan keinginan berbeda.
  2. Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan memberi.
  3. Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.
  4. Koordinasi harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud saling memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugas yang satu dengan tugas yang lain.

Kebutuhan akan koordinasi

Untuk melihat kemampuan seorang manajer sebagai pemimpin ( atasan ) dalam  melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen. Koodinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya,sebab tanpa koordinasi setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, sehingga akan merugikan organisasi itu sendiri.
Dengan koordinasi diharapkan keharmonisan atau keserasian seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sehingga tiap departemen atau perusahaan atau bagian menjadi seimbang dan selaras. Koordinasi merupakan usaha untuk menciptakan keadaan yang berupa tiga S,yaitu serasi,selaras dan seimbang. Kebutuhan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat ketergantungan dari tiap satuan pelaksanaan.
Prinsip rentang manajemen berkaitan erat dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh manajer atau atasan. Antara rentang manajemen dan koordinasi saling berhubungan erat. Ada anggapan bahwa semakin besar jumlah rentangan semakin sulit untuk mengkoordinasikan kegiatan bawahan secara efektif.
Terdapat 3 (tiga) macam saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi seperti diungkapkan oleh James D. Thompson (Handoko, 2003:196), yaitu

  1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence)
bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.
2.      Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependece)
di mana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dulu sebelum satuan yang lain dapat bekerja.
3.      Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence)
merupakan hubungan member dan menerima antar satuan organisasi. Ketiga hubungan saling ketergantungan ini dapat digambarkan seperti terlihat pada diagram berikut ini.

• Masalah-masalah pencapaian koordinasi yg efektif

Empat tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja di antara bermacam-macam individu dan departemen-departemen dalam organisasi menurut Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch adalah :
Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu. Para anggota dari§ departemen yang berbeda mengembangkan pandangan-pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik.
Perbedaan dalam oriantasi waktu. Manajer akan lebih memperhatikan§ masalah-masalah yang harus dipecahkan segera atau dalam periode waktu pendek. Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah-masalah jangka panjang.
Perbedaan dalam orientasi antar pribadi. Kegiatan produksi memerlukan§ komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih santai dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain.
Perbedaan dalam formalitas struktur. Setiap tipe satuan dalam§ organisasi mungkin mempunyai metoda-metoda dan standar-standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan untuk balas jasa bagi karyawan.


Teori-teori koordinasi :

a. Menurut E. F. L. Brech dalam bukunya, The Principle and Practice of Management :
• Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi
kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu
dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.
b. Menurut G. R. Terry dalam bukunya, Principle of Management :
• Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron / teratur untuk menyediakan jumlah dan
waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan
yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.

Menurut tinjauan manajemen, koordinasi menurut Terry meliputi :
1. Jumlah usaha baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif
2. Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut
3. Directing atau penentuan arah usaha-usaha tersebut

Syarat-syarat koordinasi :
1. Sense of Cooperation, perasaan untuk saling bekerja sama, dilihat per bagian.
2. Rivalry, dalam perusahaan besar, sering diadakan persaingan antar bagian, agar saling berlomba untuk kemajuan.
3. Team Spirit, satu sama lain per bagian harus saling menghargai.
4. Esprit de Corps, bagian yang saling menghargai akan makin bersemangat.

Sifat-sifat koordinasi :
1. Koordinasi adalah dinamis, bukan statis.
2. Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang manajer dalam kerangka mencapai sasaran.
3. Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan.

Koordinasi dibedakan atas :
1. Koordinasi vertikal, tindakan-tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya.
2. Koordinasi horisontal, tindakan-tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan terhadap kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat.
Koordinasi horisontal terbagi :
a. Interdiciplinary, Koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan,
mewujudkan, menciptakan disiplin antara unit yang satu dengan unit yang lain secara
intern maupun ekstern pada unit-unit yang sama tugasnya.
b. Inter-Related, koordinasi antar badan (instansi). Unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi
instansinya saling berkaitan secara intern-ekstern yang selevel.

DAFTAR PUSTAKA





Jumat, 26 Oktober 2012

PERENCANAAN

1. PROSES PERENCANAAN


  • Proses Perencanaan
Proses perencanaan adalah rangkaian kegiatan berpikir yang berkesinambungan dan rasional untuk memecahkan suatu masalah secara sistematis dan terencana.

  • Definisi dan Pengertian Perencanaan
Definisi Perencanaan
Pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.

Sedangkan Pengertian Perencanaan yaitu :
perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Rencana meliputi sumber - sumber yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dan jadwal yang diikuti.

  • Empat Tahap Dasar Perencanaan
  • Tahap 1 :
Menentukan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan perusahaan. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, penggunaan sumber daya perusahaan tidak efektif.
  • Tahap 2 :

    Merumuskan keadaan saat ini.
    Pemahaman akan kondisi perusahaan sekarang dan tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting. Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik.



  • Tahap 3 :

    Mengindentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.
    Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu di identifikasikan, untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor lingkungan dalam dan luar yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang, adalah bagian penting dari proses perencanaan.



















  • RENCANA OPERASIONAL

Rencana Operasional (Renop) Pusat Studi Sejarah dan Ilmu- ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (PUSSIS-UNIMED) tahun 2010, dibagi dalam empat aspek utama yang bertujuan untuk peningkatan kualitas dan daya saing, yakni:
Kegiatan yang terkait dengan riset dan pengembangan (research and development) dalam bidang Sejarah dan ilmu-ilmu sosial,
Kegiatan yang terkait dengan pengembangan studi Sejarah dan Ilmu Sosial melalui Seminar, lokakarya, pelatihan maupun pameran ataupun seni pertunjukan.
Kegiatan yang terkait dengan penerbitan hasil seminar dan Penelitian dengan taraf nasional (ISSN) dan
Peningkatan layanan perpustakaan dan akses media informasi.
Keempat aspek ini merupakan pilar utama yang menjadi sasaran Pussis-Unimed. Melalui penetapan pilar ini, diupayakan bahwa seluruh kegiatan akan mengacu kepada tiga aspek dan perpustakaan sebagai pendukung informasi, data dan dokumentasi. Pada tahun 2010, Pussis-Unimed menitikberatkan kegiatan berupa penelitian-penelitian kesejarahan dan ilmu- ilmu sosial serta pengembangan stakeholder untuk menopang kegiatan-kegiatan berikutnya. Hal ini diselaraskan dengan visi dan misi Pussis-Unimed terutama untuk mewujudkannya sebagai pusat data, informasi dan dkumentasi pembelajaran sejarah dan ilmu-ilmu sosial di Sumatra Utara. Dengan demikian, potensi-potensi yang ada akan difokuskan kepada terwujudnya visi tersebut.
Dengan demikian, Pussis-Unimed akan mencoba mengembangkan kegiatan berupa swakelola dan bekerjasama dengan instansi dan badan lain, demikian pula dengan cara melakukan kegiatan secara bersama-sama (korporasi). Hal ini dinilai lebih efektif, terutama untuk penyebarluasan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat luas sebagai sasaran pengguna dari produk pengetahuan tersebut.
Mengacu kepada ke empat pilar kegiatan utama Pussis-Unimed tersebut diatas, maka pada tahun 2010, direncanakan kegiatan seperti dibawah ini, yaitu:
Pengembangan dan pemantapan Model Pembelajaran Wisata Sejarah Kota Cina Medan Marelan.
Pengembangan dan pemantapan Model Pembelajaran Wisata Sejarah ke Benteng Putri Hijau Delitua Namurambe Deliserdang.
Inventarisasi Situs Sejarah Kota Rentang Hamparan Perak.
Penulisan Buku Ajar Sejarah Sumatra Utara Tingkat SMA
Penulisan dan Penerbitan Jurnal Syajaratun Pussis-Unimed.
Inventarisasi situs Sejarah Pulau Kampai Kabupaten Langkat.
Focus Discusión Group (7 kali)
Pameran Arsip dan Dokumen Sejarah Kontekstual.
Melalui kegiatan PUSSIS-UNIMED diharapkan mampu memberikan kontribusi terbaiknya untuk pengembangan Ilmu Pengetahuan yakni menjadi pusat informasi dan dokumentasi kajian Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial khususnya di Universitas Negeri Medan dan Sumatera Utara pada umumnya.



  • RENCANA STRATEGIK

    Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan telah berhasil menyusun Rencana Stratejik Tahun 2010 – 2015. Merupakan komitmen bersama untuk capaian 5 (lima) tahun kedepan dan sepenuhnya telah mengacu dan mendukung rencana stratejik Pemerintah Kabupaten Tojo Una una.
  • http://pussisunimed.wordpress.com/2010/02/05/rencana-operasional-2010/


  • FAKTOR WAKTU DAN PERENCANAAN
    Factor waktu dan mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal, yaitu:
    1. waktu sangat diperlukan untuk meaksanakan perencanaan efektif
    2. waktu sering diperlukan untk melanjutkan setiap langkah perencanaan
    tanpa informasi lengkap tentang variable-variabel dan alternatif-
    alternatif, karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan
    memperhitungkan semua kemungkinan.
    3. jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.

  • Faktor waktu lainnya yang mempengaruhi perecanaan adalah seberapa sering rencana-rencana harus ditinjau kembali dan diperbaiki. Ini tergantung pada sumber daya yang tersedia dan derajat ketetapan perencanaan manajemen
    Rencana jangka pendek, menengah dan panjang

  • Rencana – rencana jangka pendek mencakup berbagai rencana dari satu hari sampai satu tahun; rencana-rencana jangka menengah mempunyai rentangan waktu antara beberapa bulan sampai tiga tahun; dan rencana- rencana jangka panjang mengikuti kegiatan selama dua sampai lima tahun, dengan beberapa rencana yang diproyeksikan dua puluh lima tahun atau lebih dimasa yang akan datang. Perencanaan jangka panjang berkenaan dengan perencanaan strategic.

    Sumber http://kalisasuhardi.blogspot.com/2010/11/faktor-waktu-dan-perencanaan.html
    2. PENETAPAN TUJUAN
  • Misi dan Visi Tujuan Organisasi
    Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi.
    Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
    Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi pribadi dari anggota organisasi. Namun kita harus mampu merumuskan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah mental model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi.
    Mengingat betapa pentingnya penetapan visi suatu organisasi, maka Pusat Data dan Informasi Pertanian telah menetapkan visinya, yaitu: ”Menjadi sumber data dan informasi pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung pembangunan pertanian”.


  • Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.
  • Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
    Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka Pusat Data dan Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan.

  • Pernyataan misi tersebut adalah sebagai berikut :
    1. Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi pertanian;
    2. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data dan informasi pertanian;
    3. Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian;
    4. Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi pertanian.

  • FUNGSI TUJUAN
    Tujuan adalah sasaran. Tujuan adalah cita-cita. Tujuan lebih dari hanya sekedar mimpi yang terwujud. Tujuan adalah pernyataan yang jelas. Tidak akan ada apa yang bakal terjadi dengan sebuah keajaiban tanpa sebuah tujuan yang jelas. Tidak akan ada langkah maju yang segera diambil tanpa menetapkan tujuan yang tegas . Tanpa tujuan seseorang akan hanya berkeliaran dalam menjalani hidup ini.


  • https://blogger.googleusercontent.com/tracker/8023319589352119864-2008370972881358522?l=perpustakaan-online.blogspot.com

  • MANAGEMEN BY OBJECTIVE (MBO) 

oleh Peter Drucker :

Managemen By Objective proses mendefinisikan tujuan dalam sebuah organisasi sehingga anajemen dan karyawan setuju dengan tujuan dan memahami apa yang perlu mereka lakukan dalam organisasi.

Berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal yang dimulai dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan kegiatan. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi.

Bidang pokok tujuan adalah : Posisi Pasar, Inovasi, Produktivitas, Sumber Daya Fisik Serta Keuangan.
MBO dapat dicapai melalui beberapa upaya untuk efektivitas dari program MBO (unsur evektifitas MBO) , yaitu :
  1. Pendidikan dan pelatihan bagai manajer
  2. Keterikatan antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi
  3. Pelaksanaan umpan balik secara efektif
  4. Didorong adanya peserta dari bawahan
Keunggulan dari manajemen berdasarkan sasaran MBO adalah : Meningkatkan komunikasi antara manajer dan bawahan

Strategi program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Rangkaian tujuan sebagai bagian proses MBO harus spesifik dan dapat diukur

Kekuatan Dan Kelemahan MBO
Kebaikan-kebaikan program MBO :

  1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
  2. Membantu dalam proses perencanaan dengan membuat para manajer menetapakan tujuan dan sasaran
  3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan
  4. Membuat individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi
  5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu

Kelemahan-kelemahan MBO, mempunyai 2 katagori :

  1. Kelemahan-Kelemahan yang melekat (inherent) mencakup konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO, serta meningkatkan banyaknya kertas kerja
  2. Menyangkut masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses :
    1. Gaya dan dukungan manajemen
    2. Penyesuaian dan perubagan MBO
    3. Keterampilan- Keterampilan antar pribadi
    4. Deskripsi jabatan
    5. Penetapan dan pengorganisasian tujuan
    6. Pengawasan metoda pencapaian tujuan
    7. Konflik anatara kreativitas dan MBO
Esensi dari MBO adalah
1. Penetapan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan yang  berkerja sama
2. Penentuan bidang tanggung jawab utama setiap individu dirumuskan dengan jelas dalam bentuk hasil-hasil yang dapat diukur.
3. Penggunaan ukuran-ukuran tersebut sebagai pedoman pengoperasian satuan kerja dan penilaian sumbagan masing- masing anggota.
Peter Drucker menekankan pada hubungan tujuan individu dan tujuan umum, penerapan MBO adalah untuk mencapai efisiensi operasi seluruh organisasi melalui operasi yang efisien dan I integrasi bagian-bagiannya.
Sukses penerapan MBO didasarkan pada dua hipotesa :

              1. Bila seseorang melekat secara kuat pada suatu tujuan, dia akan bersedia mengeluarkan usaha lebih untuk meraihnya dibandingkan bila seseorang tidak merasa terikat.
              2. Kapan saja seseorang memperkirakan sesuatu akan terjadi, dia akan melakukan apa saja untuk membuatnya terjadi

                Tujuan dapat diukur secara :
                1. Kuantitatif : Volume produksi, laba, biaya
                2. Kualitatif : Rencana pemasaran, hubungan langganan

                Unsur-unsur umum atau aspek-aspek pokok proses MBO yang efektif :
                1. Komitmen pada program
                2. Penetapan tujuan manajemen puncak
                3. Tujuan-tujuan perseorangan
                4. Partisipasi
                5. Otonomi dalam implementasi rencana
                6. Peninjauan kembali prestasi

- ttp://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Management_by_objectives

    3. PEMBUATAN KEPUTUSAN
  • Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat dibuat manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya-sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakna setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses peerenacanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektifitas rencana yang disusun.
    Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. George P. Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan ( choice making) dan dari pemecahan masalah ( problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan manajer menggunakan istilah “pembuatan keputusan dan pemecahan masalah” sebagai istilah yang dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan keputusan yang mencakup artian keduanya.

  • TIPE – TIPE KEPUTUSAN

Tipe-tipe keputusan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

  1. Keputusan-keputusan yang di program(programmed decisions) adalah satu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan dan prosedur.keputusan ini rutin dan dilakukan berulang-ulang.
  2. Keputusan-keputusan yang tidak di program(non-programmed decisions)adalah suatu keputusan yang berkenan dengan masalah-masalah khusus , khas dan tidak terbiasa.
  3. Keputusan-keputusan dengan kepastian , resiko  dan ketidak pastian, dimana pembuatan keputusannya untuk masa depan atau masa yang akan datang.


  • Proses pembuatan keputusan yang efektif:
      1. Pemahaman dan perumusan masalah,bahwa setiap keputusan harus dapt dipahami dengan perumusan masalah yang tepat dan akurat.
      2. Pengumpulan dan analisa yang relevan,bahwa setiap pengumpulan keputusan harus mempunyai analisa yang relevan dan nyata dalam pengambilan keputusan.
      3. Pengembangan alternatif-alternatif ,bahwa setiap pengembangan keputusan-keputusan dalam perumusan dan pengumpulan data harus dikembangkan secara alternatif-alternatif suatu keputusan.
      4. Evaluasi alternatif-alternatif,bahwa setiap mengevaluasi suatu keputusan harus dengan komposisi,data yamg lemgkap dan seimbang.
      5. Pemilihan alternatif terbaik,bahwa setiap pemilihan suatu keputusan harus dengan konsep-konsep data alternatif yang terbaik.
      6. Implementasi keputusan,bahwa setiap keputusan harus mempunyai perlengkapan yang matang dalam mengambil suatu keputusan.



KETERLIBATAN BAWAHAN DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN



KETERLIBATAN BAWAHAN DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Para manejer akan sulit untuk membuat keputusan tanpa melibatkan bawahan, keterlibatan ini dapat formal, seperti pengunaan kelompok dalam pembuatan keputusan, atau informal, seperti permintaan akan gagasan.
  1. 1. Pembuatan Keputusan Kelompok
Banyak manajer merasa bahwa keputusan yang dibuat secara kelompok, seperti panitia lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan lain. Berbagai kebaikan dan kelemahan pembuatan keputusan secara kelompok
Kebaikan
Kelemahan
  1. Dalam pengembangan tujuan, kelompok  memberikan jumlah pengetahhuan yang lebih besar.
  2. Dalam pengembangan alterna-tif, usaha individual para anggota kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional organisasi.
  3. Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih lebar.
  4. Dalam pemilihan alternatif kelompok lebih dapat meneri-ma risiko disbanding pembuat keputusan individual.
  5. Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota kelompok secara individudal lebih termotivasi untuk melaksanakan keputus-an.
  6. Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan berbagai pandangan yang berbeda- beda.
  7. Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, haru diselesaikan oleh para manejersecara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.
  8. Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
  9. Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
  10. Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
  11. Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok.
  1. Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
  2. Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
  3. Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
  4.  Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok.



SUMBER : http://www.smakmoer.com/content/view/414/208/

Kamis, 18 Oktober 2012

MANAJEMEN UMUM


1. PENGERTIAN MANAJEMEN 

Manajemen mengandung 3 pengertian yaitu : 

1.   Manajemen sebagai suatu proses biasa diartikan sebagai Encylopedia of the Social Sience dimana manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

2.   Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dengan segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
3.   Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai ilmu pengetahuan (Science) dimana seni juga dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalam kata lain seni kecakapanyang diperoleh dari pengalaman , pengamatan , dan pelajaran pengetahuan manajemen. Sedangkan menurut para ahli sebagai berikut : 

  1. Menurut G.R.Terry manajemen adalah suatu proses atau proses atau kerangka kerja   yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

  2. Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain.

  3. Menurut James A.F.Stoner manajemen adalah suat proses perencanaan , perorganisasian , kepemimpinan , dan pengadilan upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan.

- MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI

Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu Management , yang memiliki arti senimelaksanakan dan mengatur. Manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang memiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen di pandang di berbagai perpektif  yang ada ,  mempunyai dasar yang kuat yang tidak terlepas dari perpaduan antara ilmu dan seni.
·             Seni dalam manajemen yaitu memebentuk manusia menjadi lebih efektif dari yang mudah dan sedang mereka lakukan tanpa anda.
·             Ilmu adalah pada bagian anda melakukan nya , yaitu : Planning , Organizing , Directing dan Monitoring.

Manajemen sebagai ilmu adalah melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan  prinsip-prinsip manajemen dan telah di organisasikan menjadi teori. 


2. MANAJEMEN DAN MANAJER

  • Manajemen lini pertama (first-line management) dikenal dengan istilah manajemen operasional , merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Sering disebut juga dengan Penyedia(Supervisor) , Manajer shift , Manajer area , manajer kantor , Manajer departemen atau Mandor(Foreman).  
     
  •  Manajemen tingkat menengah (Middle Management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah yaitu kepala bagian , pemimpin proyek , manajer pabrik , dan manajer divisi.
      
  • Manajemen puncak (Top management) , dikenal dengan istilah executive officer , yang bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalan perusahaan.  Contoh: Top management => CEO (Chief Executive Officer) , CIO (Chief Information Officer) , dan CFO (Chief Financial Officer).

     - FUNGSI MANAJEMEN

       Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke 20 , dikenal dengan 5 fungsi manajemen dan dapat dikelompok  menjadi 3 yaitu :  

1.  Perencanaan ( Planning ) adalah Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan   perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu dan juga memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.  

2 . Perorganisasian ( Organizing ) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan yang lebih kecil. Perorganisasian memudahkan manajer untuk melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksankan tugas yang telah dibagi-bagi.

      3. Pengarahan ( Directing ) adalah suatu tindakan agar semua anggota kelompoknya  berusaha untuk mencapai saran dengan perencanaan yang manajerial dan usaha. 
 
     
    - KETERAMPILAN MANAJERAL 
   
 Robert L. Katz pada tahun 1970 mengemukakakn bahwa setiap manajer membutuhkan   minimal 3 aspek keterampilan dasar yaitu :


      1. Keterampilan Konseptual (conceptional skill) 
 
manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep   ide dan gagasan demi kemajuan organisasinya. gagasan atau ide tersebut lah harus mempunyai suatu rencana yg sangat matang untuk sebagai suatu proses penjabaran untuk suatu rencana kerja. 
  
      2. keterampilan berhubungan dengan orang lain ( humanity skill) 
 
 selain mempunyai kemampuan konsepsional , manajer harus mempunyai berketerampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain. atau biasa disebut dengan keterampilan kemanusiaan. 

     3.  keterampilan teknis (techinical skill)
 
keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer di tingkat yg lebih rendah. keterampilan teknis juga yg merupakan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer. 

     3. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN 

        - TEORI MANAJEMN KLASIK 
  1. Pengembangan manajemen dilakukan oleh teoritis
  2. Investasi  terbesar adalah karyawan  
  3.  Tenaga kerja diberi pelatihan keterampilan sesuia operasi pabrik 
  4.  Karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yg berulang
  5.  Adanya skema pembagian keuntungan 

- TEORI PERILAKU

Teori perilaku merupakan pengembangan dari pendekatan hubungan manusiawi.  Pendekatan ini memandang bahwa perilaku manusia dapat dipengaruhi oleh system sosialnya. Perilaku dapat dipahami melalui 3 pendekatan yaitu :

      1.  Rasional 
 
Model rasional bersifat memusatkan perhatiannya pada anggota organisasi yang diasumsikan bersifat rasional dan mempunyai berbagai kepentingan,ebutuhan,motif dan tujuan pendukung model ini antara lain,Down dan Simon. 
 
2. Sosiologi 
 
Model ini lebih memusatkan perhatiannya kepada pengetahuannya antropologi , sosiologi , dan psikologi.

3.  Pengembangan hubungan manusia 
 
Model pengembangan hubungan manusia lebih memusatkan perhatiannya kepada tujuan yang ingin dicapai dan pengembangan berbagai system motivasi menurut jenis motivasinya agar dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.



  • Teknik-teknik penelitian operasi pendekatan manajemen ilimiah dipakai dalam banyak kegiatan seperti penganggaran , modal , manajemen produksi , penjadwalan , pengembangan strategi produk , pengembangan SDM dan perencanaan program.
Langkah-langkah manajemen ilimiah yaitu :

  1.  Perumusan Masalah
  2.  Penyusunan suatu model matematis
  3.  Penyelesain model
  4.  Pengujian model
  5.  Penetapan pengawasan atas hasil
  6.  Pelaksanaan


 - EVOLUSI TEORI MANAJEMEN 
  • Teori Manajemen Ilimiah
             Hal yang paling penting diperhatikan dalam manajemen ilmiah :

1.  Pentingnya peran manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
4.  Iklim kondusi 


   4. MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN & EKSTERNAL


Pembahasan dan pemahaman perkembangan teori manajemen yg sangat diperlukan untuk memberikan landasan dalam pemahaman perkembangan teori manajemen selanjutnya setiap pandangan dalam manajemen akan membantu manajer untuk membuat keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda-beda dalam suatu organisasi yng terus mengalami perubahan. 


Ada 3 pandangan utama tentangan manajemen dapat dikelompokan berdasarkan pendekatan-pendekatan sebagai berikut : 


  1. Pendekatan klasik yang sering dikenal sebagai aliran manajemen ilimiah dan teori orgtanisasi klasik/prinsip-prinsip administrative serta organisasi birokrasi
     
  2. Pendekatan sumber daya manusia yang dikenal dengan juga aliran perilaku yaitu pendekatan pada studi manajemen tentang kebutuhan manusia , kerja kelompok seta peranan faktor-faktor social di tempat kerja.
     
  3. Pendekatan Kuantitatif atau pendekatan ilmu manajemen dengan menggunakan teknik-teknik matematis dalam memecahkan suatu masalah yang ada dalam sebuah organisasi. 
     
  4. Pendekatan Modern , yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan system pandangan dan pemikiran kontingensi berdasarkan komitmen terhadap mutu dan kualitas kinerja yang tinggi