Sistem Informasi Manajemen
- SIM –
- SIM –
Definisi :
Sistem Informasi Manajemen
SIM adalah 1
dari 5 sub sistem utama CBIS . “Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang berbeda memenuhi
kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan dalam perusahaan atau
dalam subunit organisaional perusahaan”.
Sim
mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar computer
teredia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika SIM berada
pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan , SIM dapat membantu
manajer dan pemakai lain dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan
memahami masalah.
Sim
menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari
berbagai simulasi model matematika. Laporan dan output model dapet disediakan
dalam bentuk table atau grafik.
Tujuan :
·
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk , dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
·
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian , dan perbaikan berkelanjutan.
·
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan
bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke
informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi
dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan).
memenuhi kebutuhan informasi umum semua
manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasi perusahaan.
Model SIM
Sistem
Informasi Manajemen adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan sistem serupa. Model Sistem
Informasi Manajemen menurut Raymond McLeod, Jr. ini dapat digambarkan modelnya
sebagai berikut :
Gambar Model
Sistem Informasi Manajemen Raymond McLeod, Jr.
Jenis –
jenis Laporan :
Laporan Periodik
Laporan yang
disiapkan sesuai dengan jadwal tertentu . Contoh : analisis penjualan bulanan
Laporan Khusus
Laporan yang
disiapkan bila sesuatu yang luar biasa terjadi. Contoh : laporan kecelakaan.
Menyatukan
MBE ke dalam laporan :
• Menyiapkan
laporan hanya jika terjadi perkecualian
• Menggunakan
urutan laporan untuk menyoroti perkecualian
• Mengelompokkan
perkecualian bersama-sama
• Menunjukkan
varian dari Normal
Pembuatan
Model Matematika :
Model Statis
atau dinamis
o
Statis à tidak menertakan waktu sebagai variabel
o
Dinamis à menyertakan waktu sebagai variabel
Model
Probabilistik atau Deterministik
o
Probabilistik à peluang terjadinya sesuatu
o
Deterministik
Model
Optimisasi atau Suboptimisasi
o
Optimisasi à memilih solusi terbaik dari berbagai
alternatif
o
SubOptimisasi à memungkunkan adanya serangkaian
keputusan
- Keuntungan dan Kerugian Model Matematika
KEUNTUNGAN :
1.
dapat menjadi pengalaman belajar
2.
kecepatan proses
3.
menyediakan daya prediksi
4.
lebih murah
KERUGIAN :
1. kesulitan
pembuatan model sistem bisnis
2. keahlian
matematika tingkat tinggi
Peranan
Sistem Informasi dalam Proses Manajemen
Peranan sistem informasi dalam kegiatan
manajemen adalah menyediakan informasi untuk menunjang proses pengambilan
keputusan yang dilakukan manajemen. Informasi yang dipakai untuk membantu
pengambilan keputusan dilihat dari asalnya, datang dari luar organisasi
(eksternal). Tugas sistem informasi adalah menyediakan informasi yang bersifat
internal. Agar informasi yang dihasilkan sistem informasi lebih mengena dan
berguna bagi manajemen maka harus dilakukan analisa untuk mengetahui kebutuhan
informasi bagi setiap tingkatan manajemen. Untuk maksud ini harus dimengerti
dulu mengenai kegiatan dan tipe keputusan yang diambil dalam tiap-tiap
tingkatan manajemen.
Sistem
Informasi dan Kegiatan Manajemen
Ada 3 tingkatan manajemen, yaitu
manajemen tingkat atas, menengah, dan bawah. Masing-masing tingkatan mempunyai
tingkatan yang berbeda dan karena itu pengelolaan informasi yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan juga berbeda. Pembagian kegiatan manajemen menurut
tingkatannya adalah sebagai berikut :
Perencanaan strategis, adalah kegiatan manajemen tingkat atas, yang berupa
penetapan tujuan dan penentuan strategi serta kebijaksanaan yang dibutuhkan
untuk pencapaian tujuan. Pengambilan keputusan dalam perencanaan strategis
banyak dipengaruhi kondisi lingkungan yang dinamis dan serba tak pasti sehingga
informasi yang dibutuhkan banyak berupa ringkasan dan bersifat eksternal.
Sistem informasi hanya dapat memberikan informasi untuk menunjang pembuatan
keputusan. Informasi yang diperlukan tidak mempunyai tingkat akurasi yang
tinggi dan seringkali bukan berupa fakta, tetapi hanya perkiraan saja.
Pengalaman dan intuisi banyak berperan dalam pengambilan keputusan.
Pengendalian manajemen, adalah kegiatan
manajemen tingkat menengah yang dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi
telah melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan
organisasi. Pengendalian manajemen ini dilakukan antara lain dengan menentukan
tindakan dan memformulasikan aturan baru untuk kegiatan operasional,
mengalokasikan sumber daya dan mengukur kinerja. Informasi yang dibutuhkan
pengendalian manajemen berupa laporan-laporan dari pusat pertanggungjawaban
yang dilakukan secara terkoordinasi. Dari laporan-laporan ini dibuat suatu
analisa untuk membandingkan kinerja sesungguhnya dengan rencananya. Berdasarkan
analisa itu, manajemen membuat keputusan-keputusan, misalnya pembuatan sistem
operasi baru, pembuatan anggaran, dan lain-lain.
Pengendalian operasional, merupakan kegiatan untuk
memastikan bahwa tindakan-tindakan operasional telah dijalankan dengan efisien
dan efektif. Pengendalian operasional merupakan penerapan keputusan yang telah
dihasilkan oleh tingkatan pengendalian manajemen dan menghasilkan informasi
hasil pelaksanaan tindakan, menghasilkan informasi hasil pelaksanaan tindakan,
pengalokasian sumber daya, dan pengukuran kinerja. Informasi yang dibutuhkan
harus mempunyai tingkat ketepatan tinggi dan bersifat sangat baru. Sistem
informasi pada tingkatan ini bisa disebut menghasilkan keputusan karena
keputusan yang dibuat seringkali berulang rutin dan terstruktur sehingga
kebanyakan bisa diotomatisasikan atau diprogramkan.
Konsep Pokok
Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu
perkembangan teknologis. SIM berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia
pengolahnya. Oleh sebab itu pemahaman utuh terhadap sistem informasi
keorganisasian berdasarkan komputer harus juga termasuk memahami konsep-konsep
yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi.
Tanggapan berikut ini memperkenalkan konsep-konsep utama secara singkat.
Pokok-pokok SIM
Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai berikut:
1. Perangkat keras komputer
2. Perangkat lunak
Perangkat lunak sistem umum
Perangkat lunak terapan umum
Program aplikasi
3. Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5. Petugas Pengoperasian
Dalam hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari: Program untuk melaksanakan pengolahan computer Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjukuntuk operator, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya). Subsistem terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang mendukung (pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis kegiatan yang tengah dilaksanakan.
Subsistem fungsi keorganisasian
Fungsi-fungsi keorganisasian agak terpisah dalam hal kegiatan dan ditentukan secara manajerial sebagai tanggung jawab sendiri-sendiri. Karena itu sebuah SIM dapat dipandang sebagai sebuah gabungan sistem-sistem informasi, sebuah sistem untuk setiap fungsi utama keorganisasian. Subsistem-subsistem akan berbeda pada organisasi satu dengan lainnya. Tetapi gagasan dasarnya tetap sama untuk mengenali fungsi-fungsi pokok atas mana subsistem dapat dirancang. Subsistem ini dapat pula dibagi menjadi beberapa subsistem yang lebih kecil.
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
Pokok-pokok SIM
Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai berikut:
1. Perangkat keras komputer
2. Perangkat lunak
Perangkat lunak sistem umum
Perangkat lunak terapan umum
Program aplikasi
3. Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5. Petugas Pengoperasian
Dalam hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari: Program untuk melaksanakan pengolahan computer Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjukuntuk operator, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya). Subsistem terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang mendukung (pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis kegiatan yang tengah dilaksanakan.
Subsistem fungsi keorganisasian
Fungsi-fungsi keorganisasian agak terpisah dalam hal kegiatan dan ditentukan secara manajerial sebagai tanggung jawab sendiri-sendiri. Karena itu sebuah SIM dapat dipandang sebagai sebuah gabungan sistem-sistem informasi, sebuah sistem untuk setiap fungsi utama keorganisasian. Subsistem-subsistem akan berbeda pada organisasi satu dengan lainnya. Tetapi gagasan dasarnya tetap sama untuk mengenali fungsi-fungsi pokok atas mana subsistem dapat dirancang. Subsistem ini dapat pula dibagi menjadi beberapa subsistem yang lebih kecil.
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
1. Lingkungan Perusahaan
-Pemerintah
-Pelanggan
-Pesaing
-Pemasok
-Serikat Buruh dan lain-lain nya.
2. Keunggulan Kompetitif
Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya: menyediakan barang dan jasa dengan harga murah; menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing; dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang
unggul – data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.
Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yangluas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya : American Airlines dengan system pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost.
Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan kompetitif di atas :
a.) Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya fisik untuk menjadi pesaing yang tangguh.
b.) Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan secara terus menerus.
c.) Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para pelanggannya.
3. Sumberdaya Informasi
Sumberdaya
informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer,
para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi.
Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Untuk itu perlu manajer khusus yang mengelola jasa informasi.
Selama ini ada beberapa istilah yang lazim dikenal. Misalnya CEO (Chief
Executive Officer) adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam
operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua
dewan direksi. Beberapa istilah lain adalah CFO (Chief Financial Officer) dan
COO (Chief Operating Officer). Untuk manajer jasa informasi dikenal istilah CIO
(Chief Information Officer) yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan
keahlian manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan sumberdaya informasi, tetapi juga area operasi perusahaan lainnya.
Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer
dengan mengikuti saran-saran berikut:
a) Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
b) Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management; jangan menunggu hingga diundang.
c) Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
d) Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
e) Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
f) Jangan bersifat defensif.
a) Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
b) Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management; jangan menunggu hingga diundang.
c) Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
d) Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
e) Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
f) Jangan bersifat defensif.
4. Perencanaan Strategis
Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Setelah rencana strategis ditetapkan, tiap area fungsional bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Rencana-rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya.
5. Perencanaan Strategis Sumberdaya Informasi
Transformasi kumpulan strategi
Saat jasa informasi mulai mengembangkan rencana-rencana strategis, pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut pada tujuan strategis perusahaan, disebut “kumpulan strategis organisasi”. Langkah kedua yang tersendiri, suatu rencana jasa informasi dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan, disebut “kumpulan strategis SIM” yang terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini dinamakan “transformasi kumpulan strategi”.
Saat jasa informasi mulai mengembangkan rencana-rencana strategis, pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut pada tujuan strategis perusahaan, disebut “kumpulan strategis organisasi”. Langkah kedua yang tersendiri, suatu rencana jasa informasi dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan, disebut “kumpulan strategis SIM” yang terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini dinamakan “transformasi kumpulan strategi”.